Ustadz Menjawab / Selasa, 25 Maret 2025 07:31 WIB

Tidur Saat Puasa, Benarkah Termasuk Ibadah?

BAGYNEWS.COM - Tidur saat puasa sering kali menjadi perbincangan di bulan Ramadan. Banyak orang menganggap tidur di siang hari saat berpuasa tetap bernilai ibadah. 

Namun, apakah benar tidur sepanjang hari saat puasa juga dianggap sebagai ibadah?

Dalam sebuah hadis disebutkan:

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
Artinya: "Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni" .(HR Baihaqi)

Hadis ini sering dijadikan rujukan tidur saat berpuasa tetap bernilai ibadah. Namun, bagaimana jika seseorang tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas ibadah lainnya?

Imam al-Ghazali menjelaskan salah satu adab dalam menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari. Dengan merasakan lapar dan haus, seseorang akan lebih memahami makna puasa dan hatinya menjadi lebih jernih dalam beribadah.

بل من الآداب أن لا يكثر النوم بالنهار حتى يحس بالجوع والعطش ويستشعر ضعف القوي فيصفو عند ذلك قلبه
Artinya: "Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar, haus, dan lemahnya kekuatan, sehingga hatinya menjadi jernih" .(Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, halaman 246)

Dengan kata lain, tidur saat berpuasa memang bisa menjadi ibadah jika bertujuan untuk menjaga stamina agar tetap semangat menjalankan ibadah. Namun, jika tidur dilakukan secara berlebihan hingga mengabaikan ibadah lainnya, tentu kurang sesuai dengan esensi puasa.

Apakah Tidur Sepanjang Hari Membatalkan Puasa?
Mayoritas ulama sepakat tidur sepanjang hari tidak membatalkan puasa. Dalam mazhab Syafi’i, Imam Nawawi menjelaskan:

"Apabila seorang yang berpuasa tidur sepanjang hari sedangkan ia telah berniat puasa pada malam harinya, maka puasanya sah menurut pandangan mazhab Syafi‘i, dan pandangan ini juga dianut oleh mayoritas ulama" .(Al-Majmu’, 6/346; Al-Mughni, 4/344)

Meskipun demikian, tidur sepanjang hari dianggap sebagai bentuk kelalaian. Komite Tetap Fatwa Saudi menegaskan tidur sepanjang hari saat berpuasa merupakan sikap yang kurang bijak.

Bulan Ramadan adalah waktu istimewa yang seharusnya diisi dengan ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, berdoa, serta memperbanyak amal kebaikan.

"Jika seorang muslim tidur sepanjang hari, puasanya tetap sah. Namun, hal ini merupakan bentuk kelalaian karena seharusnya di bulan Ramadan, seorang Muslim memperbanyak ibadah, mencari keberkahan, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin". (Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah li’l-Buhuts al-‘Ilmiyyah, 10/212)

Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya memanfaatkan waktu dengan baik, seperti tidak meninggalkan salat lima waktu, memperbanyak zikir, bersedekah, membaca Al-Qur’an, dan melakukan ibadah lainnya.

Tidur saat puasa bisa menjadi ibadah jika dilakukan untuk menjaga stamina agar tetap kuat beribadah, bekerja, dan beraktivitas. Namun, tidur berlebihan hingga mengabaikan ibadah utama justru mengurangi nilai dari puasa itu sendiri. Oleh karena itu, Ramadan sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. ()

sumber: beritasatu.com

Ustadz Menjawab

© Bagynews.com. All Rights Reserved. Designed by HTML Codex